Keterangan Foto : TERBAKAR : Sejumlah mess (Barak) milik kontraktor di area proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan Angin, di Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) ludes terbakar, namun saat dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Foto : TIGOR MANALU
Mess PLTU Labuhan Angin Terbakar
TIGOR MANALU - TAPTENG
Sejumlah mess (Barak) milik kontraktor di area proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan Angin, di Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) ludes dilalap si jago merah, Sabtu (14/3).
Informasi yang dihimpun Global, pada peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun api berhasil melalap habis seluruh mess termasuk kantin yang terbuat dari papan tripleks dan broti yang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal karyawan perusahaan tersebut.
Kepala proyek PLTU Labuhan Angin, Aji Sutrisno saat dikonfirmasi Global, Minggu (15/3) melalui selularnya membenarkan adanya kebakaran yang meludeskan mess karyawan dan kantin di area PLTU. Namun, kejadian kebakaran itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap aktifitas PLTU Labuan Angin.
“Saya baru saja pulang dari Jakarta dan sekarang sedang berada dalam perjalan menuju kota Sibolga dan saya telah menerima laporan kejadian kebakaran tersebut. Berdasarkan laporan dari bertugas kita di sana, peristiwa kebakaran berlangsung sekitar pukul 15:30 Wib dan berhasil di padamkan pada pukul 16:15 Wib, tapi tidak ada korban jiwa dan tidak mempengaruhi aktifitas PLTU,”ungkap Aji seraya menambahkan, tidak ada kantor yang terbakar dalam peristiwa itu.
Dikatakan, untuk mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran, pihak PLTU sudah menyediakan peralatan pemadaman kebakaran. “Karena kita mempunyai peralatan kebakaran, sehingga kejadian kebakaran yang menghanguskan 3 rungan mess berikut kantian berhasil dengan cepat berhasil dipadamkan. Namun, jumlah kerugian yang dialami belum dapat kita hitung,”tukasnya.
Ketika ditanya asal penyebab kebakaran di kompleks PLTU Labuhan Angin, Aji mengaku bahwa kemungkinan asal api berasal dari arus pendek yang terjadi pada peralatan elektronik milik karyawan.
“Menurut informasi, kemungkinan penyebab kebakaran karena arus pendek yang terjadi pada peralatan elektronik seperti dispenser atau rice cooker milik karyawan,”ujarnya.
Mess PLTU Labuhan Angin Terbakar
TIGOR MANALU - TAPTENG
Sejumlah mess (Barak) milik kontraktor di area proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan Angin, di Desa Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) ludes dilalap si jago merah, Sabtu (14/3).
Informasi yang dihimpun Global, pada peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun api berhasil melalap habis seluruh mess termasuk kantin yang terbuat dari papan tripleks dan broti yang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal karyawan perusahaan tersebut.
Kepala proyek PLTU Labuhan Angin, Aji Sutrisno saat dikonfirmasi Global, Minggu (15/3) melalui selularnya membenarkan adanya kebakaran yang meludeskan mess karyawan dan kantin di area PLTU. Namun, kejadian kebakaran itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap aktifitas PLTU Labuan Angin.
“Saya baru saja pulang dari Jakarta dan sekarang sedang berada dalam perjalan menuju kota Sibolga dan saya telah menerima laporan kejadian kebakaran tersebut. Berdasarkan laporan dari bertugas kita di sana, peristiwa kebakaran berlangsung sekitar pukul 15:30 Wib dan berhasil di padamkan pada pukul 16:15 Wib, tapi tidak ada korban jiwa dan tidak mempengaruhi aktifitas PLTU,”ungkap Aji seraya menambahkan, tidak ada kantor yang terbakar dalam peristiwa itu.
Dikatakan, untuk mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran, pihak PLTU sudah menyediakan peralatan pemadaman kebakaran. “Karena kita mempunyai peralatan kebakaran, sehingga kejadian kebakaran yang menghanguskan 3 rungan mess berikut kantian berhasil dengan cepat berhasil dipadamkan. Namun, jumlah kerugian yang dialami belum dapat kita hitung,”tukasnya.
Ketika ditanya asal penyebab kebakaran di kompleks PLTU Labuhan Angin, Aji mengaku bahwa kemungkinan asal api berasal dari arus pendek yang terjadi pada peralatan elektronik milik karyawan.
“Menurut informasi, kemungkinan penyebab kebakaran karena arus pendek yang terjadi pada peralatan elektronik seperti dispenser atau rice cooker milik karyawan,”ujarnya.